Rabu, 25 Februari 2015

METROLOGI INDUSTRI : KALIBRASI JAM UKUR

1.      JUDUL PRAKTIKUM
Kalibrasi Jam Ukur (Dial Indicator)
2.      KOMPETENSI PRAKTIKUM
a.      KOMPETENSI DASAR
      Mengkalibrasi, menggunakan dan membaca hasil pengkuran menggunakan dial indikator dengan prosedur yang benar
b.      SUB KOMPETENSI DASAR
1.      Mengkalibrasi jam ukur dengan alat dan prosedur yang benar
2.      Menggunakan jam ukur  untuk melakukan pengukuran dengan cara yang benar
3.      Membaca hasil pengukuran menggunakan jam ukur  dengan cara yang benar
3.      DASAR TEORI
            Jam ukur merupakan alat pembanding yang banyak digunakan di industri permesinan maupun pada bagian pengukuran. Prinsip kerja jam ukur secara mekanis,  gerak linier sensor diubah menjadi gerak rotasi oleh jarum penunjuk pada piringan dengan perantaraan  batang bergigi dan susunan roda gigi.
            Pegas koil berfungsi sebagai penekan batang bergigi hingga sensor selalu menekan kebawah. Sedangkan pegas spiral berfungsi sebagai penekan sistem transmisi roda gigi sehingga permukaan gigi yang berpasangan selalu menekan pada sisi yang sama untuk kedua arah putaran  ( untuk menghindari backlash ) yang mungkin terjadi karena profil gigi yang tidak sempurna atau sudah aus. Jam ukur juga dilengkapi    dengan  ( jewel ) untuk mengurangi gesekan pada dudukan poros roda gigi.
            Ketelitian dan kecermatan jam ukur berbeda–beda mulai dari 0,01 ;  0,02 ;  hingga 0,005 dan kapasitas ukurnya juga berbeda–beda , misalnya : 20, 10, 5, 2, 1 mm. Untuk jam ukur dengan kapasitas besar, terdapat jam kecil dalam piringan yang besar dimana satu putaran jarum besar sama dengan tanda satu angka jam kecil. Pada  piringan terdapat skala  yang dilengkapi dengan tanda batas atas dan tanda batas bawah. Piringan skala dapat diputar untuk kalibrasi posisi nol.

 
            Gambar 3.1 : Jam Bagian – bagian jam ukur dan prinsipnya.
4.       
                                  


5.      Gambar 3.2 : Macam – macam jam ukur
6.      PROSEDUR PRAKTIKUM
a.      ALAT UKUR DAN PERLENGKAPAN YANG DIPAKAI
1.      Dial Indicator ketelitian 0,01 mm.
2.      Dial Indicator ketelitian 0,002 mm.
3.      Pemegang Dial Indicator [ Dial Stand ]
4.      Blok ukur [ gauge block ]
5.      Alat – alat pembersih.


b.      KESELAMATAN KERJA
1.      Periksa dulu bentuk [gambar] dan desain jam ukur, skala[range], sensor dan lainnya.
2.      Sensor jangan sampai terguncang pada waktu akan disentuhkan ke blok ukur.
c.       PROSEDUR / LANGKAH PENGUKURAN
1.      Siapkan dan atur peralatan yang akan dipakai.
2.      Pasang jam ukur pada pemegangnya [harus tegak lurus].
3.      Lakukan pengukuran blok ukur arah naik (dari ukuran terkecil ke ukuran terbesar) kemudian dilanjutkan arah menurun (dari ukuran terbesar ke ukuran terkecil) sesuai tabel.
4.      Hitung penyimpangannya [standar deviasi].
           
5.      Buat grafik kesalahannya pada arah naik maupun arah turun.

d.      DATA UKUR
No.
Ukuran blok ukur
Merk/Type
Percobaan
Rata-rata
Standar deviasi
1
2
3
1
1.005
Mitutoyo ketelitian 0.01
1.010
1.010
1.010
1.010
0.000025
2
1.01
1.015
1.015
1.015
1.015
0.000025
3
2
2.005
2.005
2.005
2.005
0.000025
4
3
3.010
3.010
3.005
3.008
0.000069
5
4
4.005
4.005
4.005
4.005
0.000025
6
5
5.010
5.010
5.010
5.010
0.000100
7
7
7.010
7.010
7.010
7.010
0.000100
8
8
8.015
8.015
8.015
8.015
0.000225
9
9
9.015
9.010
9.010
9.012
0.000136
10
10
10.020
10.025
10.025
10.023
0.000544



e.       ANALISA DATA UKUR
Dari percobaan tiga kali terhadap pengukuran 10 block ukur dengan menggunakan dial indicator merk mitutoyo ketelitian 0.01 didapat data  sebagai berikut :
Block ukur 1.005 mm memiliki rata-rata 1.001. Block ukur 1.01 memilik rata-rata 1.015. block ukur 2 memiliki rata-rata 2.005. Block ukur 3 mm memiliki rata-rata 3.008. Block ukur 4 memilik rata-rata 4.005. block ukur 5 memiliki rata-rata 5.010. Block ukur 7 mm memiliki rata-rata 7.010. Block ukur 8 memilik rata-rata 8.015. block ukur 9 memiliki rata-rata 9.012. Block ukur 10 memiliki rata-rata 10.023.
Standar deviasi atau penyimpangannya adalah block ukur 1.005, 1.01, 2, dan 4 penyimpangannya sebesar 0.000025. Block ukur 3  penyimpangan sebesar 0.00069. Block ukur 5 dan 7 penyimpangannya sebesar 0.000100. Block ukur 8, 9, dan 10 secara berurutan penyimpangannya sebesar 0.000225, 0.000136, dan 0.000544.
Dari data diatas dapat diliaht bahwa semakin besar lebar block ukur yang diukur penyimpangan atau standar deviasinya semakin besar.
f.       KESIMPULAN PENGUKURAN
1.      KESIMPULAN TENTANG ALAT UKUR
Dari pengukuran diatas dapat disimpulkan bahwa alat ukur yang digunakan dalam pengukurannya mempunyai ketelitian yang tepat. Ketelitian dan kecermatan dalam pembacaan skala jam ukur yang diukur oleh pengamat sangat diperlukan supaya hasilnya lebih real.
2.      KESIMPULAN DATA HASIL PENGUKURAN
Dari hasil pengukuran yang sudah dilakukan terlihat bahwa masih terjadi kesalahan atau penyimpanganan sehingga alat yang digunakan perlu dilakukan kalibrasi. Walaupun kesalahan ini bisa disebabkan karena beberapa hal, diantaranya temperature ruangan yang tidak sesuai, kesalahan dalam pembacaan, dan tekanan pada waktu pengukuran.